Generator DC adalah Sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik serta menghasilkan arus DC / arus searah. Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor.
A).Konstruksi Generator DC
 |
| Generator DC |
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu:
1.stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.
2.rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar, bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Sedangkan bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.
B).Komponen-komponen
Penyusun Generator DC
1).Piringan tutup
Piringan tutup
pada ujung-ujung rumah sebagai dudukan bantalan-bantalan sebagai tempat
berputarnya armatur. Bantalan yang terpasang pada plat penutup untuk menahan
beban torsi dari sabuk penggerak. Tutup bagian belakang mempunyai lubang
pelumasan untuk memasukan oli pelumas.Sikat arang dipasang pada tutup bagian
belakang.
2).Pul kumparan medan / sepatu-sepatu kutub
Pul kumparan medan yang biasa disebut
sepatu-sepatu kutub dikonstruksi dari besituang. Pada bagian dalam dibentuk cekung
untuk menyesuaikan bentuk kontur bulat dari armatur dan mengurangi haambatan
magnetik dari jarak udara. Ujung-ujungnya diperpanjang sebagai dudukan kumparan
medan. Kutub-kutub magnet dipasangkan dengan baut pada rumah generator.
3).Kumparan medan
Kumparan medan
digulung dengan kawat yang berukuran kecil; dengan tahanan relatif besar.
Kumparan medan digulung dengan bentuk yang sesuai, diisolasi dan dibentuk yang
sesuai dengan kontur rumah dan digulung pada kutub-kutub magnet.
4).Armatur/Anker
Armatur/Anker
dinamo dikonstruksi dari plat-plat yang disusun berlapis-lapis yang disatukan
dalam satu poros dan mempunyai alur-alur sebagai tempat kumparan. Kumparan
dapat digulung langsung pada alur-alur membentuk gulungan/kumparan
armatur/anker.
5).Komutator
Komutator
terdiri dari segmen-segmen dari tembaga, dibentuk irisan memanjang searah
dengan poros, masing-masing diisolasi satu dengan yang lainnya dan dengan poros
diisolasi oleh mika atau phenolic resin. Komutator dipres pada poros anker. Kumparan
anker dihubungkan ke komutator untuk membentuk hubungan/rangkaian kontinyu. Komutator
berfungsi untuk menyearahkan arus induksi bolak-balik dalam kumparan anker
menjadi arus searah untuk digunakan ke beban kelistrikan kendaraan.
6).Rumah sikat dan arang sikat
Sikat arang
digunakan untuk menghubungkan hubungan antara armatur/anker dengan rangkaian
luar. Sikat arang dapat bergesek dengan baik dengan komutator dengan bantuan
pegas dan rumah sikat. Hubungan antara sikat-sikat arang dan rangkaian luar
adalah dengan kabel tembaga fleksibel.
7).Kipas pendingin
Kipas pendingin
terletak di bagian depan dan menyatu dengan puli penggerak mengalirkan udara
pendingin ke dalam generator.
C).Prinsip Kerja Generator
a).Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
1.Dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
2.Dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
b).jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi.
c).Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar, akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.
d).Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan cincin seret), seperti ditunjukkan, maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positif.
e).Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.
f).Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).
D).Jangkar Generator DC
 |
| Jangkar Generator DC |
Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder beralur. Lilitan tersebut merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat feromagnetik dengan permiabilitas yang cukup besar. Permiabilitas yang besar juga diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang induksi magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar.
Sedangkan lilitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang
E).Reaksi Jangkar
Fluks yang menembus konduktor jangkar pada
keadaan generator tak berbeban merupakan fluks utama. Jika generator dibebani,
timbullah arus jangkar. Adanya arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada
konduktor tersebut. Dengan menganggap tidak ada arus medan yang mengalir dalam
kumparan medan,dan Karena operasi suatu generator arus
searah selalu pada daerah jenuh, pengurangan suatu fluks pada konduktor
dibandingkan dengan pertambahan fluks pada konduktor lain lebih besar. Hal
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Misalnya fluks sebesar Ox adalah
fluks yang dihasilkan tanpa dipengaruhi oleh reaksi jangkar. Misalkan pula
dengan adanya pengaruh reaksi jangkar pertambahan dan pengurangan kuat medan
magnet (ggm) yang terjadi pada konduktor jangkar ac dan bd masing-masing
sebesar B ampere-turn. Dengan demikian seperti terlihat pada gambar di bawah
ini, pertambahan fluks pada konduktor bd hanyalah sebesar xy, sedangkan
berkurangnya fluks pada konduktor jangkar ac sebesar xz, dimana harga xz lebih
besar daripada xy. Oleh karena itu, fluks keseluruhan yang dihasilkan oleh
konduktor jangkar akibat adanya reaktansi jangkar akan selalu berkurang
harganya. Berkurangnya fluks ini dinamakan pendemagnetan.
Akibat-akibat buruk dari adanya Reaksi
Jangkar, yaitu:
a.
Terjadi distorsi medan
b.
Terjadi loncatan bunga api
karena bertambah besarnya tegangan
c.
Pada tiap perubahan beban
daerah netral magnetik bergeser
d.
Terjadi demagnetisasi.
Cara-cara untuk membatasi
reaksi jangkar, yaitu:
a).Kutub Antara ( Kutub Komutasi)
Bentuknya : Lebih kecil dari kutub-kutub utama
Tujuan :
Menempatkan daerah netral magnetic pada tempatnya, sehingga tidak dipengaruhi
keadaan beban dan menentang efek induksi sendiri.
b).Kumparan Kompensasi
Bentuknya : Konsentrasi, ditempatkan pada
kutub-kutub utama.
Tujuan :
Untuk mencegah distorsi (perubahan bentuk) medan karena reaksi jangkar.
F.)Macam Macam Generator DC
Generator DC terbagi menjadi 3 macam yakni:
1).Generator Penguat Terpisah, Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi satu dengan rotor.
 |
| Generator Penguat Terpisah |
|
|
|
|
Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2. Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya
2).Generator Shunt
 |
| Generator Shunt |
Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.
3).Generator Kompon
 |
| Generator Kompon |
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri. Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.